Selasa, 19 Desember 2017

Peradaban Kerajaan Mugal di India






Selama kurang lebih tiga abad (1526-1858 M), Dinasti Mugal di India berdiri tegak. Dalam kurun waktu tersebut, Islam telah memberikan corak tersendiri ditengah-tengah masyarakat yang mayoritas pemeluk agama Hindu. Kebesaran Islam warisan Dinasti Mugal sampai kini memang sudah tidak terdengar lagi. Namun, lahirnya negara islam di Pakistan tidak terlepas dari perkembangan Isalam pada masa dinasti tersebut.



SEJARAH PERADABAN ISLAM KERAJAAN MUGHAL DI INDIA

   A.    ASAL-USUL KERAJAAN MUGHAL
     Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India.
     Agama Islam masuk ke India diperkirakan abad ke-7 M. melalui perdagangan. Dalam keterangan sejarah tahun 871 telah ada oran Arab yang menetap disana (India). Hal ini menunjukkan suatu indikasi bahwa sebelum kerajaan Mughal berdiri, masyarakat India sudah mengenal Islam. Realita ini dapat dilihat di kota Delhi adanya sebuah bangunan masjid yang dibangun oleh Qutubuddin Aybak pada tahun1193 M. Sedangkan kerajaan Mugal berdirinya pada tahun 1526. Jadi kerajaan Mugal ini sebagai penerus Islam sebelumnya di India. Pada masa khullafaurrasyidin, memang sudah ada niat penyebaran Islam ke India, hal ini diketahui pada masa khalifah Umar bin Khatab dan Usman sudah pernah mengirim ekspedisi ke sana, tetapi rencana ini gagal karena mendengar rawannyan daerah India. Kemudian pada masa Ali bin Abi Thalib juga pernah mengirim suatu ekspedisi di bawah pimpinan Al-Harits bin Murah Al-Abdi untuk menyerbu India dan berhasil menaklukkanya, malangnya sang pemimpin terbunuh pada tahun 42 H disuatu daerah Al-Daidin yang terletak antara Sind dan Khurasan.
     India menjadi wilayah Islam pada masa Umayyah yakni pada masa Khalifah al-Walid. Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh pasukan Umayyah yang dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim. Kemudian pasukan Ghaznawiyah di bawah pimpinan Sultan Mahmud mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini dengan berhasil menaklukkan seluruh kekuasaan Hindu dan mengadakan pengislaman sebagian masyarakat India pada tahun 1020 M. setelah Ghaznawi hancur, muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India sperti dinasti Khalji (1296-1316 M), dinasti Tuglag (1320-1412 M), dinasti Sayyid (1414-1451 M), dinasti Lodi (1451-1526). Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahiruddin Babur, seorang keturunan Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza adalah penguasa Farghana, sedang ibunya keturunan Jengis Khan. Sepeninggal ayahnya, Babur yang berusia 11 tahun mewarisi tahta kekuasaan wilayah Farghana. Ia bercita-cita menguasai Samarkand yang merupakan kota terpenting di Asia Tengah pada saat itu. Pertama kali ia mengalami kekalahan untuk mewujudkan cita-citanya. Kemudian berkat bantuan Ismail I, raja Safawi, sehingga pada tahun 1494 Babur berhasil menaklukkan kota Samarkand dan pada tahun 1504 menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan.


   B. RAJA-RAJA DINASTI MUGHAL

  • Zahiruddin Babur (1526-1530)
  • Humayun (1530-1556)
  • Akbar (1556-1605)
  • Jahangir (1605-1627)
  • Shah Jahan (1627-1658)
  • Aurangzeb (1658-1707)
  • Bahadur Syah (1707-1712)
  • Jehandar (1712-1713)
  • Fahrukhsiyar (1713-1719)
  • Muhammad Syah (1719-1748)
  • Ahmad Syah (1748-1754)
  • Alamghir II (1754-1760)
  • Syah Alam (1760¬-1806)
  • Akbar II (1806-1837 M)
  • Bahadur Syah II (1837-1858)



   C.  KEMAJUAN KERAJAAN MUGHAL
     Kerajaan Mughal tidak mencapai kejayaannya secara mudah. Bagaimanapun, umat Islam di masa ini termasuk golongan minoritas di tengah mayoritas Hindu. Namun Kerajaan Mughal tetap berhasil memperoleh kecemerlangan disebabkan factor-faktor sebagai berikut :
  1. Kerajaan Mughal memiliki pemerintahan dan raja yang kuat. Politik toleransi dinilai dapat menetralisir perbedaan agama dan suku bangsa, baik antara Islam-Hindu, Ataupun India-non India (Persia-Turki).
  2. Hingga Pemerintahan Aurangzeb, rakyat cukup puas dan sejahtera dengan pola kepemimpinan raja dan program kesejahteraannya.
  3. Prajurit Mughal dikenal sebagai prajurit yang tangguh dan memiliki patriotisme yang tinggi. Hal ini diwarisi dari Timur Lenk yang merupakan para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah dan cukup dominan dalam ketentaraan.

   D. KEMUNDURAN KERAJAAN MUGHAL
     Kerajaan Mughal mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Akbar (1556-1605). Generasi sesudah Akbar yaitu Jahangir (1605-1627), Shah Jahan (1627-1658), Aurangzeb (1658-1707) masih dapat mempertahankan kemajuan tersebut. Namun Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri.
Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator sebagaimana berikut ;
a) Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat.

b) Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC.

Tidak ada komentar:
Write komentar